konten 1
konten 2
konten 3

Saturday 30 June 2012

Batik Solo

 Arswendo Atmowiloto pernah mengangkat kehidupan juragan batik dan para pedagang di pasar Klewer, Solo, dalam novelnya yang berjudul Canting. Novel yang memikat itu mampu membuat Solo dan kehidupan para pembatiknya tinggal di otak saya. Saya pun menjadi lebih kenal dengan alat bernama canting, alat tradisinal untuk membuat batik tulis itu.
Solo dan batik memang tak bisa dipisahkan. Kota kecil yang terletak di Propinsi Jawa Tengah ini memang sangat kental akan tradisi batik.  Jika pergi ke Solo, tak puas rasanya jika tak berburu batik solo.
Berikut ini, beberapa fakta tentang batik Solo yang perlu kamu ketahui.
1. Batik Solo Keraton
Batik Solo lahir di dalam tembok keraton, atau biasa disebut batik kasunanan. Dahulu, batik dibuat oleh putri-putri raja, dan dipakai oleh kalangan keraton saja. Motif-motif yang diciptakan mempunyai filosofi tertentu. Tidak sembarang orang bisa menggunakan motif tersebut.
Contohnya, motif Parang Rusak dipakai oleh Kanjeng Gusti Pangeran Aryo Adipati (KGPAA), Pangeran Putra, Pangeran Sentono, dan Sentono dalem yang berpangkat Bupati Riya Nginggil yang bergelar KRMH.
Batik Rejeng dikenakan oleh para komandan prajurit, seperti para kolonel kumedhan, litnan kronel (letnan kolonel), mayor, serta abdi dalem gandek yang merupakan utusan Ingkang Sinuhun.
Ya, batik yang dikenakan para abdi dalem pun berbeda-beda sesuai dengan pangkat mereka. Batik Padhas Gempal dipakai oleh abdi dalem yang berpangkat Panewu atau Mantri dari golongan Sorogeni ke bawah. Sementara batik Tambal Miring dipakai para abdi dalem Panewu/mantri dari golongan juru tulis.
2. Batik Sogan
Batik Sogan merupakan salah satu jenis batik klasik dengan warna dominan coklat. Pewarna batik sogan berasal dari kayu pohon soga tingi. Oleh karena itulah ia dinamakan batik sogan.
Batik Solo, dengan motif-motif yang mengacu pada pakem dari keraton sangat identik dengan batik sogan. Sogan batik Solo biasanya dominan warna coklat-oranye, dan coklat.
3. Motif Batik Solo
Salah satu Motif paling populer pada batik Solo adalah motif tumpal berbentuk segi tiga yang disebut untu walang, yang melambangkan kesuburan.
Motif-motif batik tertentu digunakan oleh pengantin dalam perkawinan cara Solo Basahan. Kain batik motif sidomukti, sidoluhur dan sidomulyo merupakan bagian dari pakaian pengantin Solo. Sementara kedua orangtua mempelai mengenakan batik motif truntum dan kain sindur.
4. Membeli Batik Solo Secara Online
Lebih asyik memang, melancong ke Solo dan mengunjungi Kampung Laweyan, Kampung Kauman, atau Pasar Klewer. Pasti kamu bakalan lebih puas memilih-milih batik secara langsung.
Namun, dengan membeli online pun bukan berarti kamu tak akan puas. Toko batik online yang menjual batik Solo sedemikian banyaknya. Kamu bisa memilih batik Solo yang kamu sukai.
Di samping motif dan warna yang klasik, batik Solo pun kini menyajikan motif kontemporer dan warna-warna yang lebih berani. Nah, tergantung seleramu, lebih memilih yang mana.
Yup, di era high tech saat ini, kamu dapat dengan mudah mendapatkan apa yang kamu inginkan.
So, setelah membaca sekelumit info tentang batik Solo di atas, bagaimana pendapatmu? Tertarik untuk memiliki batik Solo?

Sumber: http://batikindonesia.com/88/batik-solo-2/

No comments:

Post a Comment