konten 1
konten 2
konten 3

Tuesday 12 June 2012

Batik Papua

Ternyata, batik tidak hanya dimiliki Jawa saja. Berjalanlah ke timur Indonesia, tepatnya Papua. Anda pun bisa menemukan batik khasnya yang tak kalah cantik dengan punya Jawa.

Tak ada hentinya decak kagum untuk Papua. Setelah keindahan alamnya lewat Raja Ampat, kini kekaguman muncul dari keseniannya. Keindahan seni Papua tak sebatas ukiran kayu suku Asmat yang terkenal, tetapi juga seni batik. Ya, Anda tidak salah dengar, Papua juga memiliki batik seperti yang ada di tanah Jawa.

Batik khas Papua ini bisa Anda temukan di toko Batik Port Numbay Papua, Kotaraja, Jayapura. Di dalamnya, Anda bisa menemukan kain batik aneka warna dan kaya motif.

Bisa dibilang, toko ini adalah pelopor batik yang ada di Papua. Pemiliknya bernama Jimmy Affar. Ia membawa kesenian batik ke tanah kelahirannya itu setelah belajar membatik di Jawa pada tahun 2007.Agar tidak menghilangkan nilai budaya Papua, motif yang digunakan pun tak lepas dari motif khas Papua. Misalnya, motif perahu dan ikan dari Suku Tobati, motif tifa (alat musik tradisional Papua) dari Suku Fak-Fak, motif buaya dari Suku Nawera, hingga motif burung Cendrawasih khas daerah Biak.

Cara pembuatannya batik ini pun sama seperti yang ada di Jawa, yaitu tulis dan cap. Untuk bahan bervariasi, ada yang katun, ada pula yang sutra. Untuk urusan model pakaian jangan kuatir, dijamin tetap modis dan tidak ketinggalan zaman. Anda tinggal memilih jenis batik yang diinginkan. Jika ingin menjahit sendiri, pelancong bisa membeli kain batik yang belum jadi pakaian.

Harga batik yang ditawarkan pun cukup bervariasi, berkisar Rp 200.000-4.750.000. Harga itu tergantung bahan, model dan cara pembuatan. Batik tulis tentu dikenai harga yang lebih mahal dibanding batik cap.

Jika membeli batik Papua, Anda tak perlu kuatir akan menemukan motif yang sama di daerah lain. Semua motif yang ada di Batik Port Numbay sudah dipatenkan. Jadi hanya ditemukan di sana saja.

Ketenaran batik ini tidak hanya sebatas tanah Papua saja, tetapi juga hampir di seluruh Indonesia. Terbukti dari keikutsertaan batik Papua dalam berbagai acara besar, seperti 25th Trade Expo Indonesia 2010, Festival Warna-warni hingga acara kenegaraan.

Kerennya lagi, 80% pembeli batik berasal dari luar Papua, bahkan tak jarang pembelinya adalah orang luar negeri. Biasanya, pembeli dari luar negeri berasal dari Belanda, Australia, dan Jepang.

Nah, kalau Anda berminat juga untuk memilikinya, datang saja langsung ke Port Numbay. Toko ini buka setiap hari mulai pukul 08.00-24.00.

No comments:

Post a Comment